Payakumbuh Kembali Temukan 9 Kasus Baru Covid-19, Semuanya Guru

  • Cetak

PAYAKUMBUH, binews.id - Dalam satu minggu terakhir Kota Payakumbuh memasuki masa-masa menegangkan terkait penambahan kasus postif Covid-19. Hari ini, Minggu (23/8) saja ada sebanyak sembilan orang terkonfirmasi virus mematikan ini.

"Hari ini kami Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Payakumbuh mengumumkan ada penambahan sembilan kasus positif Corona di Kota Payakumbuh, ini merupakan angka tertinggi diumumkannya penambahan kasus dalam satu hari," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal didampingi Kalaksa BPBD Yufnani Away, Kadiskominfo Jhon Kendi, Kadis Pendidikan A.H Agustion, Kakankesbangpol Budhy D Permana, dan Kacabdisdikwil IV Provinsi Sumbar Asricun saat video conference bersama awak media via aplikasi zoom, Minggu (23/8).

Dikatakan Bakhrizal, seminggu terakhir, warga Kota Payakumbuh yang terpapar virus Corona kian bertambah, bahkan dari hari ke hari, angkanya selalu naik.

"Ini yang kita kawatirkan dari dulu, yakni serangan gelombang ke dua dari penularan Covid-19 ini. Bahkan penambahan kasus yang sembilan orang hari ini saja itu semuanya guru dan tentu berhubungan dengan dunia pendidikan," kata Bakhrizal.

Namun, kata Bakhrizal dari sembilan orang penambahan kasus positif ini, tiga diantaranya bukan warga Kota Payakumbuh tapi tetap berhubungan dengan dunia pendidikan Kota Randang.

Sebanyak dua orang guru SMKN 1 Payakumbuh, inisial S (59) laki-laki warga Parambahan, Baso Kabupaten Agam, dan RM warga Tanjuang Gadang Sungai Pinago, kotak tidak diketahui.

Ketiga guru SMAN 3 Payakumbuh, ada AN (56) warga Koto Tuo Limo Kampuang, YF warga Tigo Koto Dibaruah, dan MK warga Taram, Limapuluh Kota.

Sebanyak dua orang guru SMA Achmad Muchtar, yakni MD (25) warga Rambatan dan VA (23) warga Limbukan.

Satu orang guru SDN 42 Payakumbuh RM (28) warga Payobasuang dan satu orang guru SMAN 4 Payakumbuh inisial GY warga Padang Karambia kontak dengan M kasus sebelumnya yang tercatat sebagai kasus kota Padang.

"Ternyata semua kasus positif kita hari ini berasal dari dunia pendidikan, inilah yang dikawatirkan bapak wali kota Riza Falepi kemaren, sebelum membuka kembali sekolah tatap muka. Dan hari ini kita dapat jawaban, coba bayangkan kalau sekolah dibuka kembali dan anak-anak didik terpapar, bisa sangat sulit kita melakukan traking kasusnya," ungkap dr. Bek.

Dilanjutkan dr. Bek, pada gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Kota Payakumbuh tercatat sebanyak 23 orang kasus terkonfirmasi positif.

"Penyebabnya adalah, pada gelombang kedua ini semua sudah bebas. Masyarakat sudah melepas masker, tidak adalagi sosial distancing, dan cuci tangan sudah mulai longgar. Bahkan ibu-ibu ketika bertemu melakukan cipika-cipiki yang seharusnya tidak dilakukan disaat kondisi seperti ini, nah ini lah penyab-penyebab uatama bertambah meroketnya kasus kita," sebut dr. Bek.

Untuk selanjutnya, sembilan pasien positif Covid-19 ini akan dikirim ke tempat isolasi di Baso.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh A.H Agustion sudah memutuskan untuk menunda pelaksanaan belajar tatap muka.

"Dengan situasi seperti ini, belajar tatap muka kita undur lagi. Sesuai intruksi bapak Walikota Riza Falepi kita juga sudah mengirim surat ederan kesekolah-sekolah bahwa mulai dari guru, pegawai tata usaha, penjaga sekolah, dan satpam untuk tidak melakukan perjalanan keluar daerah Kota Payakumbuh," Sebut Agustion. (edo)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru