Siaga PMK Pada Ternak, Ini yang Dilakukan DTPHP Pasbar

  • Cetak

PASBAR, binews.id -- Jelang hari raya kurban Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menyiapkan sejumlah tindakan untuk mengantisipasi penyakit mulut kaki (PMK)/Foot Mouth Disease/Apthae Epizooticae pada ternak yang menyerang hewan berkuku genap.seperti Sapi, Kerbau, Kambing , Domba dan Babi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Peternakan (DTPHP) Kabupaten Pasaman Barat drh Doddy San Ismail menyampaikan, sampai saat ini belum ada ditemukan sapi atau ternak lainnya di Kab Pasaman Barat yang terjangkit virus PMK. "Namun kita minta seluruh peternak tetap mewaspadainya. Apalagi sekarang akan memasuki musim hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban," katanya.

Ia mengatakan, langkah - langkah antisipasi hal tersebut berhubung telah ditemukan kasus PMK di daerah Jawa Timur dan Aceh sudah merebak dan menjadi wabah, Pemkab Pasbar melalui DTPHP melakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini sebagai berikut penutupan jalur pemasukan media pembawa, stamping out (jika terdeteksi), pengawasan lalu lintas di check point, biosecurity dan dekontaminasi (jika ditemukan kasus), penelusuran dan surveilans (jika ditemukan kasus), Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada seluruh Peternak dan pedagang serta pengecekan Perlakuan bagi produk hewan dan produk sampingannya.

Baca Juga

"Kita telah menyiapkan tenaga dokter hewan dan Paramedis Kesehatan Hewan di seluruh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) untuk memeriksa seluruh ternak sapi, kerbau, kambing," katanya.

Untuk pengawasan di Pasbar, DTPHP akan lebih meningkatkan pengawasan yang melibatkan semua unsur baik petugas peternakan maupun penyuluh pertanian yg ada disetiap kejorongan dan Nagari," kata drh Doddy.

Sementara itu, di Pasbar jumlah populasi sapi tahun 2021 sebanyak 20.360 ekor, kerbau 1.119 ekor, dan kambing 13.877 ekor, untuk pengawasannya, tim petugas akan melakukan pengecekan ke kandang dan meminta pemilik ternak untuk memerhatikan kebersihan dan sanitasi kandang.

Ia juga mengimbau, kepada masyarakat agar lebih teliti dan melakukan konsultasi kepada penyuluh peternakan maupun petugas jika terdapat informasi hewan kurban maupun hewan ternak yang memiliki gejala-gejala kelainan, supaya nantinya bisa segera ditangani oleh para petugas dokter hewan maupun penyuluh peternakan di daerah masing - masing. (*/BUYUNG)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru