Gubernur Sumbar Harapkan 2022 Bisa Lakukan Pembebasan Lahan untuk Reaktivasi Jalur Kereta

  • Cetak

PADANG, binews.id -- Kereta api memiliki keunggulan dari transportasi darat lainnya karena bebas macet, lebih cepat dan biayanya relatif lebih murah sehingga akan menjadi pilihan bagi masyarakat dalam mobilitas barang.

"Kita harusnya bersyukur, pembangunan jalur kereta api sudah ada sejak pemerintah Hindia Belanda," kata Gubernur Sumatera Barat membuka acara Rapat Koordinasi Rencana Gerakan Nasional Keselamatan Perkeretaapian, di Aula Kantor Gubernur, Kamis (2/12/2021).

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan reaktivasi jalur kereta tersebut selain menopang pergerakan ekonomi juga untuk mendukung pariwisata.

Baca Juga

Mahyeldi menyampaikan sejumlah rencana reaktivasi yang masuk dalam rencana strategis adalah Naras, Kota Pariaman menuju Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.

Secara umum target reaktivasi semua jalur kereta di Sumbar kemudian membangun rel yang menghubungkan Sumbar dengan Trans Sumatera. Perlu dukungan pemerintah melakukan peningkatan kapasitas rel, dengan mengganti bantalan rel dari bantalan kayu menjadi bantal beton.

Selain itu kereta api juga akan menjadi menjadi faktor pendorong bagi perkembangan pariwisata di Sumbar yang memiliki potensi pada 19 Kabupaten dan Kota.

"Dengan begitu Wisatawan tidak perlu takut macet. Semua bisa dilalui transportasi kereta api. Tentunya ini akan menggerakkan sektor perekonomian daerah," tuturnya.

Gubernur berharap insan perkeretaapiaan selalu melakukan evaluasi, bagaimana sarana dan prasarana yang telah dibangun benar benar dapat mewujudkan transportasi yang berkeselamatan aman, tertib, lancar hemat dan efisien serta efektif.

Kehadiran kereta api telah banyak memberi dampak positif bagi masyarakat, dengan tarif yang sangat murah berkat subsidi yang diberikan sudah dapat membantu masyarakat dalam mengurangi biaya transportasinya baik untuk melakukan kegiatan seharinya maupun berwisata.

"Ini terbukti semakin meningkatnya frekwensi kereta api yang melayani penumpang setiap harinya," sebutnya.

Aktifnya kereta api di Sumbar tentu berdampak kepada penguna moda transportasi lainnya, baik intergrasinya dengan moda udara, darat, serta laut, dan hukum yang lebih penting lagi keselamatan pada jalur kereta api, baik mengunakan kendaraan sepeda motor, mobil dan jalan kaki lainnya yang bisa mengancam keselamatan bagi masyarakat melaluinya.

"Maka tidak mustahil sering terjadi kecelakaan kereta api dipelintasan, bahkan menimbulkan korban jiwa meninggal," ujarnya.

Menyikapi hal itu, Gubernur berharap pemerintah bisa memenuhi sarana dan prasarana kelengkapan pelintasan sebidang yang sesuai dengan aturan aturan yang berlaku.

"Kita harus menata kembali dan melakukan rekayasa lalui lintas bagi masyarakat yang domisilinya disepanjang rel kereta api, mungkin saja dengan membangun jalan jalan akses/kolektor/frontage road disisi rel kereta api, atau membangun fly over/underpass/jembatan penyeberangan orang," harapnya. (*/bi)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru