PADANG PARIAMAN, binews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan cuaca ekstrem akan menerjang Sumbar beberapa hari lalu.
Perkiraan itu terbukti dua hari ini bencana longsor dan banjir menimpa sebagian wilayah Sumbar, seperti di ruas Sitinjau Lauik dan beberapa titik di Padang Pariaman.
"Longsor atau tanah terban di Pasie Laweh menjadi terparah dan mengabarkan duka, karena menimbulkan korban sanak saudara kita di Pasie Laweh, "ujar Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Partai Demokrat Dapil Sumbar 2 (Padang Pariaman- Pariaman), HM Nurnas, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga
- Bencana Banjir Melanda, Bupati Bersama Forkopimda Tinjau Lapangan
- Bencana Melanda Seluruh Wilayah, Bupati Eka Putra Tetapkan Tanggap Darurat
- Tanah Datar Dikepung Banjir, Pemkab Dirikan Posko Tanggap Darurat
- Banjir Lahar Dingin, Bupati Eka Putra Langsung Tinjau Salah Satu Lokasi Terdampak
- Sutan Riska Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Pessel
Bahkan di ruas Pariaman-BIM via Ulakan di titik Simpang Tiga Ketaping menurut HM Nurnas bisa saja akses putus.
" Hujan malam tadi sampai subuh, ruas di Simpang Tiga Ketapiang itu banjir dan payah dilewati, kendaraan dari dan ke BIM tersendat lewat jalur tersebut,"ujar HM Nurnas.
Nurnas berharap cuaca ekstrem saat ini masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan Pemerintah Provinsi serta Kota dan Kabupaten harus meningkatkan kesigaannya baik bantuan maupun sarana prasarana menangani kondisi bencana.
"Jangan sampai alat berat tidak standby, melihat ekstremnya cuaca sesuai perkiraan BMKG itu, ancaman bencana bisa saja sewaktu-waktu menjadi kenyataan," ujar HM Nurnas. (*/bi)
Editor: BiNews
Komentar