PADANG, binews.id -- Banyak kenangan dan cerita dibalik perjuangan seorang Nevi Zuairina yang kini berkiprah di senayan sebagai seorang Anggota DPR RI.
Sebelum menjadi anggota di parlemen, Nevi Zuairina juga harus tampil sebagai sosok seorang istri Gubernur Sumbar dan ibu bagi 10 anaknya. Banyak suka duka dari perempuan kelahiran 20 September 1965 ini untuk dibagi.
Melalui buku Momoar Hj Nevi Zuairina yang berjudul 'Energi Bundo Kanduang' ia ingin membagikan kisah itu. Segudang pesan dan pelajaran tentunya bisa dipetik dari buku dari buku setebal 295 halaman itu.
Baca Juga
- Nevi Zuairina Terus Berupaya Meningkatkan Kualitas SDM yang Religius di Dapil Sumatera Barat II
- Nevi Zuairina Dorong Pemerintah Selesaikan Berbagai Isu Strategis Migas Demi Tarik Investasi Besar
- Rapat Kerja Komisi XII Bersama KLH, Nevi Soroti Persoalan Sampah
- Nevi Zuairina Siap Kawal Kebijakan Energi dan Lingkungan untuk Masyarakat Sumatera Barat
- Nevi Zuairina Kunjungi Pondok Pesantren Al Irfaan di Bukittinggi: Dorong Penguatan Pendidikan Berbasis Karakter
Buku yang dieditori wartawan senior di Sumbar, Eko Yance Edrie dan Devi Diany, itu pun resmi diluncurkan Sabtu (4/9/2021) di Perpustakaan Daerah Sumbar berbarengan dengan peluncuran Irwan Prayitno (IP) Corner.
Dua tokoh perempuan pun ikut berkomentar tentang buku Memoar Hj Nevi Zuairina itu. Seperti Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani, pada pengantar buku mengatakan, perempuan dengam segala keterbatasan juga memiliki kelebihan-kelebihan yang diangerahi Tuhan YME.
"Kelebihan itu antara lain, kehalusan, ketenangan, kecermatan dan yang lebih lagi adalah empati dan kasih sayang," ujar Puan Maharani pada kata pengantar di buku Memoar Hj Nevi Zuairina.
Dikatakan Puan Maharani, ketika buku ini dibaca dengan memahaminya, maka potret hidup tentang Hj Nevi Zuairina terdeskripsikan nyata pada buku ini.
Ketua Bundo Kandung Sumbar, Prof Dr Ir Puti Reno Raudha Thaib, juga ikut berkomentar. Ia menyebutkan, Nevi memiliki kemampuan untuk memerankan fungsi ibu, istri, pebisnis, dan politisi sekaligus.
"Ini bukti Hj Nevi Zuairina punya energi lebih dibandingka perempuan lain yang masih belum bisa menjalankan banyak fungsi perempuan secara bersamaan," ujarnya pada buku setebal 259 halaman disusun selama dua tahun itu.
Sementara itu, Editor Buku Memoar Hj Nevi Zuairina, Eko Yance Endrie, menyebutkan, kalau bahan tulisan tiga bulan selesai. Tapi untuk mengumpulkan bahan temasuk mewawancarai langsung Nevi Zuairna sering terbentur dengan ketersediaan waktu. "Sehingga saya harus mencari waktu yang pas untuk bisa wawancara dengan, Ibu Nevi," ujarnya saat menceritakan proses penulisan buku itu didampingi Devi Diany.
Buku ini sendiri setelah diluncurkan di di Perpustakaan Wilayah Sumbar langsung ludes oleh emak-emak penggila literasi yang memang hadir pada saat peluncurannya.
"Alhamdulillah, banyak yang minat. Dalam satu jam ludes buku ini. Harus dicetak lagi," ujar Nevi Zuairina sembari membubuhkan tanda tangan dibuku untuk penggemarnya. (*)
Komentar