Gandeng Alpind, Nevi Zuairina Berbagi Sembako, APD dan Al-Qur'an

  • Cetak

PADANG, binews.id -- Anggota DPR RI asal Sumatera Barat II, Nevi Zuairina, bersama pengurus Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (Alpind) mulai dari pengurus pusat, wilayah hingga daerah, melaksanakan penyebaran paket sembako. Pembagian paket ini dimulai dari tanggal 15 hingga 16 Agustus 2021 di beberapa kota/kabupaten wilayah di Sumatera Barat.

Nevi yang juga ketua Alpind Pengurus Wilayah Sumatera Barat menyebar paket sembako, Alat Pelindung Diri (APD) dan Al-Qur'an di Kota Padang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat dan Tanah Datar.

"Alhamdulillah, kegiatan berlangsung aman, dan lancar. Semoga bisa bermanfaat bagi penerima paket sembako, APD dan Al Qur'an yang sudah dimulai sejak 15 Agustus kemaren," katanya kepada media kemarin.

Baca Juga

Nevi menyebut, paket ini bersumber dari pengurus pusat Alpind yang di sebar ke wilayah-wilayah se Indonesia. "Kebetulan saya sebagai pengurus wilayah Sumbar, maka kami teruskan kepada pengurus daerah-daerah di Sumbar. Alhamdulillah, berjalan lancar kegiatan ini," tutur Nevi.

Nevi melanjutkan, pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyaknya masyarakat yang hilang pekerjaan dan terdampak ekonomi, masih terasa hingga hari ini menjelang peringatan 76 tahun Indonesia Merdeka. Jangankan untuk kebutuhan sekunder, untuk memenuhi kebutuhan pokok saja masyarakat sudah susah. "Kita semua berdoa' semoga ujian bagi bangsa ini segera berakhir," tuturnya.

Anggota DPR RI Komisi VI ini mengatakan, masyarakat negeri ini telah berupaya sekuat tenaga untuk terbebas dari pandemi ini. Tekanan ancaman kesehatan dan ekonomi menjadi dilema yang terlihat saling bertolak belakang terhadap penanganan pandemi.

Satu sisi masyarakat ingin terbebas dari pandemi dan berupaya agar tidak terinfeksi virus, namun di sisi lain, tuntutan keperluan untuk rumah tangga akan kebutuhan hidup berupa makanan, pakaian dan mempertahankan tempat tinggal menjadi upaya yang terpaksa dilakukan sehingga harus bekerja di luar rumah.

Nevi menambahkan, masyarakat Indonesia selama dua tahun terakhir seolah merasa terjajah akan sebuah situasi ancaman bahaya yang mengancam kesehatan masyarakat. Pandemi Covid-19 seolah penjajah yang menekan kebebasan masyarakat sehingga perlu ada perjuangan yang keras untuk menghentikan rongrongan virus berbahaya ini.

"Setiap tindakan baik individu maupun instutusi yang membantu masyarakat untuk menyelamatkan diri dari ancaman pandemi mesti kita dukung bersama. Semoga masyarakat tetap bersabar dan mulai teerbiasa terhadap tekanan pandemi ini. Pikiran yang tertekan akan membuat penyakit ini semakin mengerikan. Tetapi ketika dihadapi dengan kebesaran jiwa, semoga jiwa merdeka muncul kembali di kehidupan rakyat Indonesia secara keseluruhan," tutup Nevi Zuairina. (*/bi)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru