Temui Menteri PUPR, Gubernur Mahyeldi Usulkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Cepat Terealisasi

  • Cetak

JAKARTA, binews.id -- Rencana pembangunan di Sumatera Barat (Sumbar) dibahas dalam pertemuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di ruang kerja PUPR Jakarta, Selasa (4/5/2021).

Dalam pertemuan itu, Gubernur Sumbar sampaikan usulkan beberapa poin yang diharapkan agar pembangunan agar lebih di prioritaskan guna pengoptimalan kinerja dan capaian agar dampaknya dapat dirasakan oleh Masyarakat Sumatera Barat.

"Kita berharap, usulan tersebut, nantinya akan dituangkan dalam penganggaran APBN tahun 2022," kata Mahyeldi.

Ada beberapa sektor yang perlu di percepat pembangunan di bidang Bina Marga seperti pembangunan jalan yang telah diusulkan kementerian PUPR melalui Konreg 2021 dan nantinya akan dianggarkan sebesar 120 Milyar Rupiah pada tahun 2022.

Pembangunan Ruas jalan Bunga Tanjung ke Teluk Tapang Kabupaten Pasaman Barat sepanjang 25 km dengan anggaran 343,65 Milyar. Diharapkan dengan bantuan pemerintah pusat sebesar 120 Miliar Rupiah dapat mempercepat pembangunan Jalan tersebut. Selain itu juga pembangunan ruas jalan Duku -- Sicincin di Kabupaten Pariaman juga salah satu agenda dalam percepatan pembangunan yang nantinya merupakan akses ke Kawasan Main Stadion dan Kantor Bupati.

"ini juga telah kita usulkan sebelumnya Kementerian PUPR melalui Surat Gubernur. Pembangunan jalan ini menelan biaya sebesar 242,99 Milyar Rupiah dengan Volume Pekerjaan 25.85 KM," ucapnya.

Kemudian ada beberapa pembangunan jalan yang masuk dalam prioritas dalam pertemuan itu adalah pembangunan Fly Over Panorama Sitinjau Lauik sepanjang 2,6 KM. ini jalur Logistik dan sering terjadi kecelakaan.

"Pembangunan ini sangat mendesak yang telah dibahas sebelumnya dan telah diusulkan ke Kementerian Maritim dan Investasi, juga diusulkan Kementerian PUPR melalui Konreg 2021," sebutnya.

Akibat pembangun jalan ini akan menimbulkan bIaya sebesar 1.163.00 Milyar Rupiah. Selanjutnya pengaspalan jalan dengan menggunakan Aspal Buton juga akan dilakukan di Ruas Jalan Abai Sangir - Sungai Dareh sepanjang 41,70 Km dengan biaya 351.10 Miliar Rupiah.

"Dengan adanya pengaspalan jalan ini diharapkan memperpendek waktu tempuh dari 6 jam menjadi 2 jam," tuturnya

Selain itu untuk usulan di Bidang Cipta Karya adalah Pembangunan Spam Regional Kabupaten Agam dan BUkittinggi dalam pelayanan air minum yang layak dan aman. Kemudian Pembangunan Gedung Kebudayaan Sumatera Barat.

Pembangunan gedung ini merupakan lanjutan Penyelesaian gedung Budaya (Meubeller, Panggung, Tribun Threater dan Studio) dan dana yang sudah terserap sebesar 117 Miliar Rupiah dari Tahun 2014 -2014. Sementara anggaran yang akan ditimbulkan sebanyak 195.56 Miliar Rupiah.

"Pembangunan ini juga kita minta untuk disegerakan, karena Pembangunan TPA Regional Kota Payakumbuh menjadi titik perhatian yang sangat mendesak, perluasan TPA alternatif sangat dibutuhkan karena jumlah sampah sudah Overload. Pembangunan TPA ini membutuhkan Biaya 34 Miliar Rupiah," tukasnya.

Selanjutnya Gubernur Sumbar juga menjelaskan usulan di Bidang Irigasi, Gubernur Sumbar menekankan tentang D.I Batang Batahan serta Rahabilitasi Daerah Irigasi Banda Laweh Sirukam. Rehabilitasi Daerah Irigasi Banda Laweh Sirukam dengan peningkatan saluran irigasi telah diusulkan Ke Kemenko Marvest dan Bappenas dengan anggaran sebesar 24,25 Milyar Rupiah.

Kemudian daripada itu usulan Kementerian PUPR di Bidang sungai, Pantai dan Konservasi yang perkuatan tebing dan normalisasi tebing dan normalisasi Batang Sikabau di Kabupaten Pasaman, pembangunan tebing dan normalisasi Batang Sikabau ini menganggarkan biaya sebesar 300 Milyar Rupiah.

Termasuk juga perkuatan tebing dan normalisasi Batang Tapan di Kabupaten Pesisir Selatan juga rangkaian dalam pembangunan ini.

Khusus Batang Tapan Pembebasan Lahan akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Pesisir Selatan. Anggaran yang ditimbulkan sebesar 501.08 Miliar Rupiah.

Terakhir Gubernur Sumbar usulkan pembangunan di Bidang Perumahan dan Permukiman Menteri PUPR juga menekankan pada penyediaan Rumah Khusus dan Rumah Susun.

"Untuk usulan RUSUNAWA Pondok pesantren di beberapa lokasi RUSUNAWA untuk ASN, telah kita usulkan keseluruhan diperlukan dana sebesar 7,5 Triliun rupiah," sebut Mahyeldi.

"Kita berharap melalui Menteri PUPR ini, semua dari usulan kita bisa direalisasikan pada APBN tahun 2022," harapnya.

Sementara itu, menanggapi usulan dari Gubernur Sumbar itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya sangat merespon dan siap membantu atas semua usulan-usulan Gubernur Sumbar.

"Intinya kami sudah mendengar semua usulan dari pak Gubernur Mahyeldi dan kami siap membantu untuk percepatan pembangunan Sumbar," ucap Basuki.

Menteri Basuki juga menambahkan, untuk mendapat bantuan pembangunan infrastruktur, Pemerintah Daerah harus pro aktif dengan mengusulkan dan menginisiasi pembangunannya terlebih dahulu. Selanjutnya, kekurangan bisa dibantu pemerintah pusat dengan dana APBN.

"Ini akan menjadi perhatian untuk pelaksanaan program 2022," ujar Menteri Basuki.

Khusus Pembangunan Stadion utama Sumatera Barat, Menteri PUPR menganjurkan agar berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi.

Dari pertemuan tersebut, menteri PUPR didampingi Sekjen kementerian PUPR Bapak M. Fatah dan bapak Haryono, Kapus strategi kebijakan. Sementara Gubernur Sumbar juga didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Sumbar Fathol Bari, Kepala Balitbang Reti Wafda, Kepala Dinas PSDA Rifda Suriani, dan Kepala Dinas Penanaman Modal PTSP Sumbar Maswar Dedi. (rel/bi)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru