Padang, Binol—-Kehadiran rombongn turis dari Kunming China di Padang Sumbar hari ini menimbulkan kekhawatiran orang ranah minang, wajar, saat ini merebak virus corona dan telah menjadi atensi dunia.
Padahal kehadiran rombongan turis itu sudah direncanakan sejak November 2018 lalu, tapi soal virus Corona dari Wulan dianggap semua daerah di China terjangkit virus mengerikan itu.
Memang hari ini rombongan turis China telah berkunjung dan sebelum terbang dengan flght langsung dari Kunming sudah melewati pemeriksaan standar WHO, dan sampai di BIM Minggu 26/1 disambut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno setelah melewati pemeriksaan suhu badan.
Baca Juga
Otoritas BIM dan Dinas Kesehatan Sumbar mamastikan 150 turis itu sehat dan tidak menujukan suhu tubuh tinggi.
Hadir turis China dan akan tour ke destinasi Sumbar sampai 29 Januari, sebetulnya membawa angin segar awal tahun dunia pariwisata Sumbar.
"Kita percaya dengan pendeteksi dimiliki otoritas bandara di China dan di BIM Indonesia,"ujar Manajer Marawa Crops Darmawi lewat wawancara dengan media di Sumbar, Senin 27/1.
Tapi kata Darmawi, keinginan Marawa Corp direct turis langsung dari negara China dan sudah ada beberapa scehdule kedatangan ke Sumbar untuk majunya pariwisata Ranah Minang.
"Tapi, wabah Corena melanda Wulan dan berdampak kepada berbagai negara, untuk menghindari kekahwatiran, keresahan dan ketak nyamanan masyarakat Sumbar, kedatangan rombongan kedua dari China, kami rencanakan pembatalan,"ujar Darmawi didampingi GM Choco Travel Iwan.
Padahal rombongan besar kedua turis China sampai Minggu siang tadi on schedule landing di BIM 31 Januari.
"Kami harus mengedepankan rasa aman publik Sumbar dan masyarakat di lingkungan destinasi pariwisata di Sumbar, kita sudah sampaikan notice ke agen travel di China untuk membatalkan jadwal 31 Januari itu,"ujar Iwan.
Bicara rugi atau penalti, kata Darmawi di Marawa Corp itu urusan kesekian.
"Kami ingin menjadi bagian pariwisata Sumbar berkemajuan dengan mengutamakan kenyamanan masyarakat di sini, itu lebih penting, soal rugi pasti ada, tapi menenangkan dan menyamankan masyarakat itu lebih besar untungnya dari pada nominal kerugian membatalkan rombongan turis tersebut,"ujar Darmawi.
Darmawi dan Iwan tidak mau berandai-andai karena virus corona sendiri sampai saat ini belum ada vaksin untuk menyembuhkannya.
"Pastinya batal dulu, kalau virus sudah bisa diatasi maka kehadiran turis dari China kita tindak lanjut ulang lagi,"ujar Iwan.
Darmawi juga memastikan tim pendamping rombongan turis Kunming di Sumbar juga melakukan pemeriksaan berkala.
"Meski dikatakan sehat baik di Bandara keberangkaan mereka sampai keluar dari terminal kedatangan internasional BIM, turis guide kami menerapkan secara berkala pemeriksaan suhu tubuh mereka,"ujar Darmawi. (toto)
Editor: BiNews
Komentar