Pastikan Rekapitulasi dan Suara Aman, Tim KPU Sumbar Merapat ke Siberut

  • Cetak

MENTAWAI, Binews.id - Badai bukan menjadi halangan bagi KPU untuk memastikan rekapitulasi dan surat suara aman, sehingga tidak ada kecurigaan seolah pelaksana melakukan kecurangan.

Meskipun harus berhadapan dengan badai, akhirnya Komisioner KPU Sumbar Fernando Gultom, berhasil merapat ke dermaga Muaro Siberut Selatan, karenanya terpaksa memang harus terlambat dari jam sebelumnya, Jumat (11/12/2020)

Fernando Gultom semestinya sudah berada di Siberut Selatan pukul 13.00 Wib, namun karena badai dan pasang naik, akhirnya berhasil merapat ke dermaga pukul 16.00 Wib, langsung menuju PPK dan menemui semua penyelenggara kecamatan, dan melakukan arahan dalam mengisi rekapitulasi secara manual.

Baca Juga

Dalam memberi arahan Fernando Gultom didampingi Lidya dan Riki, serta tim monitoring KPU Kepulauan Mentawai, menegaskan agar pengisian rekap harus lebih teliti, jika ada yang belum dipahami agar ditanyakan, baik pada komisioner maupun pada tim pendamping provinsi.

"Saya harapkan semua kita bisa mengisi rekap lebih teliti, jika teman-teman masih ada keraguan silahkan tanya kepada kami atau pada pendamping ITE dari provinsi, disini ada Lidya dan Riki," urai Fernando.

Ditambahkannya, kelalaian atau ketidak telitian dalam mengisi rekap manual, akan mengakibatkan efek negatif dan berujung pada ketidak puasan masyarakat, khususnya tim dan pasangan calon.

"Jangan karena takut atau malu bertanya, mengakibatkan efek negatif, dan berujung pada rasa tidak puas orang lain, sehingga bisa menimbulkan permasalahan baru," tegas Fernando.

Diakui Fernando, di Kepulauan Mentawai tidak sama dengan daratan, karena jarak antar kecamatan harus melalui laut, yang terkadang tidak tau kapan badai datang dan kapan pula akan mereda.

"Bagi kami, badai bukan menjadi momok menakutkan, yang paling menakutkan itu jika proses dan tahapan terlambat," tambah Fernando.

Usai memberi arahan dan contoh pengisian form, selanjutnya Fernando menuju Siberut Tengah, namun tim pendampingan tetap tinggal di Siberut Selatan. (rel/Dw)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru