ALPPIND Cari Solusi Pro Kontra 2 Rancangan Undang-Undang

  • Cetak

PADANG, binews.id — ALPPIND yang kepanjangannya adalah Aliansi Perempuan Peduli Indonesia, merupakan organisasi masyarakat yang memiliki misi sebagai wadah bagi para muslimah untuk ikut berperan aktif mengentaskan persoalan-persoalan bangsa dan turut serta dalam mendidik perempuan-perempuan Indonesia dalam segala sisinya.

"Fokus utama perjuangan ALPPIND adalah penguatan keluarga dalam pembangunan nasional,"ujar Ketua ALPPIND Hj Nevi Zuairina pada pembukaan webinar Sabtu 26/9 di Padang.

Menurut Anggota DPR RI dari PKS ini kedepan peran keluarga tidak dapat dikesampingkan dalam pembentukan sumber daya manusia berkualitas untuk bangsa dan negara.

Baca Juga

"Ketahanan Keluarga sangat urgent kerena keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang di dalamnya individu memulai kehidupannya, keluarga merupakan tempat seseorang mendapatkan berbagai nilai dan moral serta terbentuknya karakter,"ujar Nevi didampingi Ketua Panitia Webinar Hj Hallen.

Masyarakat dan negara, kata istri gubernur Sumbar Irwan Prayitno ini, tidak akan baik kecuali dengan baiknya bangunan keluarga.

Webinar menjadi bagian dari pengukuhan Pengurus Wilayah Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (ALPPIND) Sumatera Barat yang diketuai Hj Nevi Zuairina sampai 2024, mengangkat tema Ketahanan Keluarga dengan topik "Titik Kritis RUU Ketahanan Keluarga dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual".

Tema dipilih karena meskipun kedua RUU ini telah lama diajukan ke lembaga legislatif yakni DPR RI, namun sampai saat ini belum mendapatkan pengesahan dari DPR RI.

"Ini disebabkan karena Kedua RUU mulai dari proses, konsep, kajian akademis, penyusunan kontent, telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyakat. Padahal kita yakin bahwa kedua RUU ini bertujuan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang sedang marak terjadi di lingkungan masyarakat,"ujar Nevi yang di DPR RI berada di Komisi VI.

RUU Ketahanan Keluarga muncul kata Nevi dikarenakan rapuhnya institusi keluarga, fakta keluarga Indonesia kini berita semakin tingginya tingkat perceraian, narkoba, penyimpangan seksual dan kaum LGBT di Indonesia.

"Sementara RUU Penghapusan Kekerasan Seksual untuk mengatasi maraknya kekerasan terutama kekerasan seksual, sehingga Indonesia sudah dipandang sebagai negara darurat kekerasan,"ujar Nevi.

Webinar berbentuk seminar tadi menghadirkan Keynote spech Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc , Gubernur Sumatera Barat.

Lalu ada narasumber yang mumpuni di tema yang diangkat seperti Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti dengan topik "Titik Ktitis RUU Ketahanan Keluarga dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual". terus Hj. Nevi Zuairina Anggota DPR RI 2019-2024

Dengan tema Peran DPR-RI dalam Melahirkan Kebijakan yang Berpihak pada Perempuan dan Keluarga, Webinar dimoderatori oleh ketua panitia pelantikan dan seminar ALPPIND Sumbar Dra. Hj. Hallen A, M.Pd.

PW ALPPIND Sumatera Barat mengajak organisasi masyarakat peduli perempuan dan anak, LSM, organisasi keagamaan, dan organisasi adat dan budaya, serta masyarakat secara umum untuk duduk bersama mempelajari, memahami, dan menghayati kekuatan dan kelemahan kedua RUU.

"Supaya diperoleh masukan untuk kesempurnaan kedua RUU ini. Diharapkan melalui seminar/webinar tadi dapat memberikan kontribusi yang berharga, untuk DPR RI karena salah satu fungsi anggota legislatif adalah fungsi legisasi, di mana legislator harus merumuskan kebijakan yang tidak menimbulkan potensi diskriminasi, atau pelanggaran terhadap hak perempuan dan anak, serta mendorong penerapan ekosistem yang ramah terhadap perempuan dan di lokasi terbuka,"ujar Nevi Zuairina. (rilis: Alppind-nzcenter)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru