Pendaftaran Mencari Pemimpin Sumbar Tutup, Yosmeri : Kabar Baik untuk Demokrasi

  • Cetak

PADANG, binews.id — Berakhir sudah Koalisi Porus Baru mencari pemimpin untuk diusung pada Pilkada Sumbar 2020.

"Allhadulillah sudah ditutup pendaftaran, selanjutnya tahap pemeriksaan berkas sesuai indikator yang ditetapkan dan melaporkan ke DPP Parpol di Poros Baru melalui Ketua Partai tingkat provinsi masing-masing,"ujar Pengurus Partai Nasdem Sumbar Muzmaizer Dt Gamuak, Minggu 9 Agustus 2020.

Dari pantauan media ini, ada tokoh mendaftar sebagai Cagub maupun sebagai Cawagub dan ada langsung mendaftar dengan Paslonnya.

Baca Juga

Tokoh yang mendaftar langsung dengan Paslonnya yakni Fakhrizal-Genius Umar dan Faldo Maldini-H Febby Dt Bangso. Sedangkan yang sendiri mendaftar yaitu Fauzi Bahar, Gusmal, Suherman, Syamsu Rahim dan Aldi Taher serta ada yang mengambil formulir diwakilkan kepada orang kepercayannya.

Berakhirnya pendaftaran di Koalisi Poros Baru tadi itu dengan deratan tokoh yang mendaftar, menurut Pengamat Politik Sumbar Yosmeri kabar baik buat demokrasi Sumbar mencari pemimpin.

"Dalam kontek politik pemilihan sebenarnya tak sekedar partisipasi pemilih saja yang harus tinggi, tapi partisipasi tokoh menjadi pemimpin harus tinggi juga itu ditandai dengan ramainya orang mendaftar ke Parpol atau koalisi Parpol misalnya,"ujar Yosmeri, Minggu malam.

Koalisi Poros Baru membuktikan itu dengan pendaftaran terbuka untuk publik, ada sembilan tokoh Sumbar yang mendaftar.

"Animo dan partisipasi menjadi pemimpin di Sumbar terbukti tinggi dan koalisi Poros Baru membuktikanna,"ujarnya.

Yosmeri melihat fenomena ini mestinya Parpol lain juga transparan membuka proses pendaftaran bakal calon.

"Jangan awalnya terbuka kepada insan pers tapi prosesnya tidak berkejelasan siapa yang diusulkan dan ditetapkan untuk didafatrkan KPU, pengalaman selama ini publik dibikin terkejut ketika didaftar KPU tidak melalui proses pendaftaran di Parpol sebelumnya,"ujar Yosmeri

Sehingga itu kata Yosmeri sudah seharusnya syarat Parpol mengajukan calon yang saat ini 20 persen dari perolehan kursi di parlemen direvisi.

"Harus ada keberanian DPR RI merevisi syarat Parpol mengusung calon menjadi 10 persen. Ini akan menumbuhkan persaingan sehat dan menghindari hegomoni Parpol peraih kursi banyak di DPRD. Satu lagi politik transaksi dengan bumbu money politic semakin mudah diawasi publik,"ujar Yosmeri.

Poros Baru sudah mampu memberi dinamika perpolitikan Sumbar tiga hari terakhir.

"Tentunya ada kesamaan pandang ditingkat Ketua Umum dan Sekjen tiga Parpol di Koalisi Poros Baru yaitu Golkar, Nasdem dan PKB. Visinya Poros Baru tidak soal visi dan misi serta program setelah terpilih, tapi bagaimana strategi dan logistik kekuatan untuk memenangkan Pilkada 2020. Itu patronnya ada di koalisi,"ujar Yosmeri. (rls: lead-center)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru