PADANG, binews.id -- Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (MPT) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof. Ganefri, Ph.D., yang juga Senior Eksekutif Universitas Negeri Padang (UNP), tampil sebagai pembicara dalam Seminar Nasional Arah Pembangunan Politik Pendidikan Indonesia 2024-2029 yang diselenggarakan di Aula FMIPA Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jumat, 25 Oktober 2024. Seminar yang dihadiri lebih dari 500 peserta tersebut, terdiri dari dosen, guru, praktisi pendidikan, dan mahasiswa, berlangsung secara hybrid, dengan sesi tatap muka dan daring.
Dalam seminar ini, Prof. Ganefri membawakan makalah berjudul "Membangun Guru Masa Depan: Peran Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan dan Integrasi Teknologi dalam Arah Pembangunan Politik Pendidikan Indonesia 2024-2029." Dalam pemaparannya, Prof. Ganefri menekankan pentingnya peran guru dalam menghadapi tantangan era digital. Menurutnya, guru harus terus beradaptasi, belajar, dan meningkatkan keterampilan agar tetap relevan dan efektif dalam mendidik generasi siswa yang lahir dan tumbuh di era digital. "Tuntutan profesionalisme guru di abad ke-21 memerlukan pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagai fondasi penting untuk menjalankan peran guru yang lebih dinamis, fleksibel, dan inklusif," kata Rektor UNP periode 2016-2024 tersebut.
Prof. Ganefri juga menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam pendidikan, yang menurutnya dapat mempercepat transformasi sistem pendidikan di Indonesia dan memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa pendidikan di Indonesia perlu menyiapkan para guru untuk bisa memanfaatkan teknologi secara efektif, guna memenuhi tuntutan pendidikan yang lebih kompleks dan berkembang pesat di abad digital ini.
Baca Juga
- UNP Perkuat Komitmen Lingkungan dan Kesehatan Melalui Penanaman Pohon dan MOU dengan IOSKI
- Menaker Dorong Mahasiswa UNP Siapkan Kompetensi untuk Hadapi VUCA
- UNP Bahas Ulang Anggaran dan Program Kerja Tahun 2025
- HAGI dan UNP Jalin Kerja Sama Strategis dalam Pengembangan Geofisika
- HAMAS Rayakan 75 Tahun Prof. Harris Effendi Thahar dengan Tema Si Padang
Kegiatan seminar ini dibuka oleh Ketua DPP ICMI, Prof. Dr. Arif Satria, M.Si., yang juga Rektor IPB University. Dalam sambutannya, Prof. Arif menyatakan bahwa ICMI siap memberikan kontribusinya untuk pembangunan pendidikan Indonesia. "ICMI, khususnya dengan DPP ICMI, akan terus berkomunikasi dengan kementerian terkait untuk membahas arah pembangunan politik pendidikan Indonesia 2024-2029," ujarnya. Ia menegaskan bahwa ICMI sangat terbuka untuk menyumbangkan ide dan inovasinya guna mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.
Seminar ini juga menghadirkan berbagai narasumber penting lainnya yang berbagi pandangan dan perspektif terkait arah pembangunan pendidikan di Indonesia. Di antaranya adalah Boy Tahruddin, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, yang menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor pendidikan dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik. Selain itu, ada juga Prof. Dr. Aris Munandar, M.Pd. yang merupakan anggota Komisi Pendidikan dan Penelitian ICMI, serta Prof. Drs. Muhammad Najib, Wakil Ketua ICMI, yang turut memberikan materi dalam seminar ini.
Seminar juga dibuka dengan pengantar dari Rektor UPI, Prof. Drs. Shalahuddin, M.Pd., M.A., yang menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan seminar ini dan berharap hasil diskusi dapat memberikan masukan berharga bagi kebijakan pendidikan nasional.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam perumusan arah kebijakan pembangunan politik pendidikan Indonesia ke depan. Prof. Ganefri berharap seminar ini tidak hanya menjadi ruang untuk berdiskusi, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam memperkuat sistem pendidikan Indonesia, dengan menyiapkan para guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan zaman. Melalui kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, dan praktisi pendidikan, diharapkan pembangunan pendidikan Indonesia di masa depan dapat semakin maju, inklusif, dan berkualitas. (bi/rel)
Komentar