PADANG, binews.id --Mendukung pengembangan industri batik di Sumatera Barat, CV. Alam Takambang, sebuah perusahaan batik yang berbasis di Kabupaten Agam, mengadakan pelatihan membatik sebagai bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional (PM-UPUD). Kegiatan ini dilaksanakan di rumah produksi Batik Alam Takambang di Kota Padang dari 3 hingga 10 Agustus 2024.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Dosen FPP Universitas Negeri Padang (UNP)Prof. Dr. Agusti Efi, MA dan Hadia Stuti, M.Pd, menyebut, pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari karyawan CV. Alam Takambang, rumah batik lokal, staf pengajar dari Fakultas Pendidikan dan Pembuatan (FPP) UNP, serta masyarakat setempat. Peserta mempelajari berbagai teknik membatik, termasuk penggunaan warna sintetis dan alami yang berasal dari limbah gambir.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas teknik membatik, pewarnaan, serta desain batik, yang selama ini masih terbatas pada pasar lokal dan souvenir wisatawan. Untuk meningkatkan daya saing produk batik Sumatera Barat di pasar nasional dan internasional, pelatihan ini juga fokus pada peningkatan keterampilan dalam manajemen produksi dan pemasaran," kata Prof. Dr. Agusti Efi, MA, Minggu (1/12/2024) di Padang.
Baca Juga
- UNP Perkuat Komitmen Lingkungan dan Kesehatan Melalui Penanaman Pohon dan MOU dengan IOSKI
- Menaker Dorong Mahasiswa UNP Siapkan Kompetensi untuk Hadapi VUCA
- UNP Bahas Ulang Anggaran dan Program Kerja Tahun 2025
- HAGI dan UNP Jalin Kerja Sama Strategis dalam Pengembangan Geofisika
- HAMAS Rayakan 75 Tahun Prof. Harris Effendi Thahar dengan Tema Si Padang
Lebih lanjut dikatakannya, masalah utama yang dihadapi oleh pengerajin batik di Sumatera Barat, antara lain terbatasnya keterampilan dalam teknik membatik dan pewarnaan, serta kurangnya pengembangan desain. Selain itu, pemasaran produk secara langsung maupun online masih perlu didorong agar dapat menembus pasar yang lebih luas.
Ditambahkan Hadia Stuti, M.Pd,pelatihan ini merupakan langkah awal yang penting dalam membangun kapasitas SDM dan meningkatkan kualitas produk batik di Sumatera Barat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan baru untuk menghasilkan produk batik yang lebih berkualitas, sehingga dapat bersaing dengan produk batik dari daerah lain.
Setelah mengikuti pelatihan, seluruh peserta dinyatakan layak dan berhak menerima sertifikat sebagai bukti peningkatan keterampilan mereka dalam seni membatik. Program ini juga diharapkan dapat mendorong pelestarian budaya batik Indonesia dan memperkuat industri kerajinan batik di Sumatera Barat sebagai salah satu produk unggulan daerah.
"Melalui inisiatif ini, diharapkan industri batik Sumatera Barat tidak hanya berkembang di pasar lokal, tetapi juga dapat memperluas jangkauannya ke pasar global, sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia," tuturnya. (bi/rel/mel)
Komentar