JAKARTA, binews.id -- Anggota DPR RI Komisi XII, Hj. Nevi Zuairina, menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang efektif untuk mendukung lingkungan hidup yang berkelanjutan dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Politisi PKS ini menyatakan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan sinergi dengan masyarakat dan sektor swasta. Berdasarkan data SIPSN KLHK 2023, per 24 Juli 2024, timbunan sampah nasional mencapai 31,9 juta ton, dengan 35,67% atau 11,3 juta ton tidak terkelola. "Angka ini berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat," ujarnya.
Legislator asal Sumbar II ini mempertanyakan langkah evaluasi dan kebijakan strategis KLH dalam penanganan sampah serta menyoroti pentingnya peran Pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan. Ia mengkritisi isu pencemaran air, deforestasi, dan emisi karbon tinggi yang sering terjadi di sektor energi dan industri berat.
Baca Juga
- Pada Lokakarya FPKS MPR, Nevi Zuairina Menyoal Sistem Pilkada dan Kualitas Pemimpin
- Nevi Zuairina Hadiri undangan Kampanye Akbar Mahyeldi-Vasko di Sumbar
- Nevi Zuairina Sampaikan komitmen Untuk Memperjuangkan Hak-Hak Perempuan dan Anak
- Nevi Zuairina Minta Ada Pengawasan Ketat dan Penindakan Tegas terhadap Penyalahgunaan BBM Subsidi
- RAKER DENGAN KEMENTERIAN ESDM, Nevi Zuairina Soroti Masalah Pertambangan Tanpa Izin (PETI)
Nevi juga menyoroti kendala utama dalam pengelolaan sampah, seperti kurangnya infrastruktur, teknologi pengolahan yang belum optimal, serta minimnya partisipasi masyarakat.
"KLH perlu memperkuat kebijakan dan implementasi strategi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, termasuk penerapan teknologi yang efisien," tegasnya.
Ia mengapresiasi peran aktif NGO dalam advokasi isu lingkungan dan meminta KLH meningkatkan kolaborasi dengan organisasi tersebut untuk mendapatkan data dan fakta yang dapat membantu menyusun kebijakan lebih tepat sasaran. "Kita harus bergerak bersama untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat demi kesejahteraan masyarakat," tutup Nevi Zuairina. (bi/rel)
Komentar