BUKITTINGGI - Walikota Bukittinggi Erman Safar mewisuda 304 peserta sekolah keluarga angkatan ke V tahun 2024 di Balairung rumah dinas wako, Kamis (22/08).
Kepala Dinas P3APPKB, Nauli Handayani, dalam laporannya mengatakan, sekolah keluarga angkatan ke V ini, diikuti 304 peserta, yang terdiri dari 102 orang peserta pra lansia dengan usia 45-55 tahun.
Sejak dimulainya pelaksanaan sekolah keluarga dari 2018 yang lalu, Pemko Bukittinggi telah mewisuda sebanyak 1.407 peserta yang berhasil mengikuti pendidikan selama sekolah keluarga tersebut,ujarnya.
Baca Juga
- Pjs. Wako Upayakan Dana Pusat Bantu Bangun Teknologi Pengolahan Sampah Terpadu
- Upaya Tingkatkan Pendapatan Transfer, Pemko Bukittinggi Lobi Kemenkeu
- Pjs Wako Bukittinggi Imbau Pemprov Percepat Penyaluran Dana Bagi Hasil 2023
- Pjs Wali Kota Bukittinggi Koordinasi dan Konsolidasi dengan Plt Gubernur Sumbar
- Pjs Ketua TP PKK Kota Bukittinggi Gelar Silaturahmi Bersama Anggota TP PKK Kota Bukittinggi
Menurut Kepala Dinas P3APPKB, Nauli Handayani, Persyaratan kelulusan peserta adalah berdasarkan kehadiran dan hasil wawancara langsung. Dari proses seleksi terhadap 304 peserta angkatan V tahun 2024 ini, terpilih yang terbaik sebanyak 21 orang.
Seluruh peserta sekolah keluarga dan sekolah lansia tahun 2024 ini, mengikuti 7 kali pertemuan 4 kali kuliah umum, 3 tatap muka dengan 34 jam pelajaran. Lulusan sekolah keluarga, apalagi yang terbaik, diharapkan mampu menjadi agen perubahan baik pada diri sendiri, keluarga dan masyarakat, ungkapnya.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar,pada kesempatan itu menyampaikan, program ini merupakan bagian program pembentukan SDM yang harus terus ditingkatkan. Pemko terus berupaya bagaimana masyarakat Bukittinggi menjadi masyarakat berilmu, beradab, produktif, berkarya, berprestasi dan mendunia,ujarnya
Menurut Wako, Tahun 2024 ini, merupakan angkatan ke lima yang keilmuannya digabung dengan sekolah lansia. Hal ini selaras dengan pembangunan keluarga berkualitas yang mendukung visi dan misi Kota Bukittinggi.
"Sekolah Keluarga dan sekolah lansia, menjadi upaya pemerintah untuk mengantisipasi lahirnya persoalan persoalan di tengah keluarga. Hal ini dilakukan supaya ketahanan dan kualitas keluarga terus meningkat," ungkapnya.
Banyak ilmu yang didapat dari sekolah keluarga, diantaranya, bagaimana menjaga keharmonisan dalam keluarga, bagaimana adil terhadap anak dan lainnya. Tahun depan diminta peserta sekolah keluarga, merupakan warga kurang mampu dari segi ekonomi dan diutamakan ibu rumah tangga yang tidak lulus sekolah, pungkas Wako.
(Ma)
Komentar