Dharmasraya, binews.id - Kerapatan Adat Nagari (KAN) Siguntur berpeluang besar menjadi KAN terbaik di Sumatera Barat. Hal ini disampaikan saat tim penilai KAN berprestasi Provinsi Sumatera Barat mengunjungi Nagari Siguntur pada Kamis (22/08/2024).
Kunjungan tim penilai yang dipimpin oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Provinsi Sumbar, Amriman, disambut dengan penuh kehangatan oleh Sekretaris Daerah Dharmasraya, H. Adlisman, yang mewakili Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Turut hadir dalam penyambutan tersebut Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga yang diwakili oleh Sekretaris, Defri Zuhendra; Camat Sitiung, Zuherdi; Walinagari Siguntur, Hamdan; serta perangkat nagari lainnya. Kehadiran Walinagari Sungai Duo, Ali Amran, niniak mamak, bundo kanduang, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas nagari setempat semakin menambah semarak suasana.
Sekda Dharmasraya, H. Adlisman, menyatakan kebanggaannya atas capaian KAN Siguntur yang berhasil masuk dalam enam besar dari total 19 KAN yang ada di seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Ia menekankan bahwa prestasi ini merupakan bukti nyata dari keberhasilan pembinaan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Kabupaten Dharmasraya yang Maju, Mandiri, dan Berbudaya.
Baca Juga
- Pemkab Dharmasraya Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2024 dengan Tema Indonesia Emas
- DPRD Kabupaten Dharmasraya Gelar Rapat Paripurna Terkait Ranperda Perubahan APBD Tahun 2024
- Didampingi Ketua PKK Emiko Epyardi, Sekda Medison Sambut Remaja Berprestasi Maulia Permata Sari
- Keberadaan TPS3R Bukisu Contoh Nyata Pengelolaan Sampah yang Efektif
- Sekda Hasansatri Tegaskan Komitmen Sumbar dalam Pengendalian Berubahan Iklim
"Ini adalah hasil dari upaya bersama dalam pelestarian adat dan budaya, yang menjadi salah satu arah kebijakan utama kami. KAN Siguntur telah menunjukkan bahwa mereka adalah lembaga yang mandiri dengan struktur kelembagaan yang baik, serta konsisten dalam menjalankan dan melestarikan norma serta aturan adat di Nagari Siguntur," ungkap Adlisman.
Menurut Adlisman, KAN Siguntur juga dikenal karena inovasi dan kegiatannya yang berkesinambungan. Mereka secara aktif menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah, pendidikan, dan organisasi lain yang ada di tengah masyarakat. "Keberadaan KAN di Kabupaten Dharmasraya, khususnya KAN Siguntur, turut memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan, terutama dalam mendukung program-program pemerintah," tambahnya.
Lebih lanjut, Adlisman menyoroti kesuksesan acara skala nasional, seperti Festival Pamalayu, yang tidak lepas dari peran serta Pemerintah Nagari dan seluruh elemen masyarakat, termasuk KAN Siguntur. Ia berharap, melalui penilaian ini, KAN Siguntur dapat semakin termotivasi untuk menjadi garda terdepan dalam pengembangan adat dan budaya di masa mendatang.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai, Amriman, menjelaskan bahwa dalam penilaian KAN di Kabupaten Dharmasraya, ia membawa tim yang terdiri dari para ahli dan akademisi, seperti Puti Reno Raudha Taib, Yulizal Yunus, Yuzirwa Yasir, Zaitul Ikhlas Saat, Quartita Evari Hamdina, dan Akral. Amriman menambahkan bahwa ada empat aspek yang menjadi fokus utama penilaian, yaitu kelembagaan, penyelenggaraan adat, kompetensi, dan kerjasama antar lembaga.
Ketua KAN Siguntur, Abdullah Dt Godang, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan tim penilai dan menyambut mereka dengan hangat di Nagari Siguntur. Ia menegaskan bahwa KAN Siguntur memiliki komitmen tinggi dalam menjaga, melestarikan, dan menerapkan norma serta aturan adat di wilayah mereka. Menurutnya, hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat, aturan adat masih menjadi pegangan dan acuan yang kuat.
"Di Nagari Siguntur, penerapan norma adat tidak hanya berlaku pada acara-acara adat seperti baralek (kenduri nikah), tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat yang lebih luas. Bahkan untuk kegiatan seperti menanam padi di sawah, adat tetap menjadi pedoman utama," jelas Abdullah Dt Godang.
Ia juga menyebutkan bahwa dalam upaya pelestarian adat dan budaya, KAN Siguntur tidak hanya fokus pada pembinaan di rumah gadang atau tempat-tempat adat lainnya, tetapi juga merambah hingga ke sekolah-sekolah formal yang ada di Nagari Siguntur. "Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam melestarikan adat istiadat, agar nilai-nilai luhur ini tetap hidup dan diwariskan kepada generasi muda," pungkasnya. (bi/rel)
Komentar