PAYAKUMBUH, binews.id --Sumatera Barat, khususnya Payakumbuh, terus dihadapkan pada berbagai permasalahan sosial dan penyakit masyarakat yang semakin berkembang. Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian serius semua pihak, terutama kelompok masyarakat yang berada di garis depan dalam upaya memerangi masalah-masalah tersebut.
Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, SH, menegaskan bahwa permasalahan sosial merupakan akar dari berbagai tindak kriminal dan pidana lainnya. "Persoalan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan perceraian adalah titik awal dari berbagai masalah yang lebih besar. Dari situ, muncul masalah narkoba, pencurian, LGBT, stunting, dan sebagainya," ujar Supardi dalam kegiatan Penyuluhan Sosial Keliling di Hotel Mangkuto pada Senin (1/7/2024).
Menurut Supardi, upaya menghapus kriminalitas akan sulit dilakukan jika masalah sosial terus diabaikan. "Mustahil memberantas narkoba, LGBT, dan kriminalitas lainnya jika hulunya dibiarkan. Untuk mengurangi atau menghapus kriminalitas, yang perlu diperbaiki adalah persoalan sosial," jelasnya.
Baca Juga
- Peresmian Pasar Rakyat Modern Sungai Rumbai, Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya Hadir Serta Berikan Apresiasi
- Pimpinan DPRD Kabupaten Dharmasraya Hadiri Hari Jadi Nagari Sungai Duo Ke-15
- DPRD Kabupaten Dharmasraya Bersama Kanwil Kemenkum Sumbar Tandatangani Perjanjian Kerja Sama
- Peringati HUT Nagari Sungai Duo, DPRD Kabupaten Dharmasraya Ikuti Jalan Santai Bersama Masyarakat
- Ketua DPRD Sumbar Muhidi Tegaskan Komitmen Zona Integritas 2025
Penyuluhan Sosial Keliling merupakan program pemberdayaan sosial dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat yang bertujuan memberikan pemahaman tentang berbagai permasalahan sosial kepada masyarakat. Kegiatan ini diadakan di Payakumbuh dengan dana pokir dari Ketua DPRD Sumbar, Supardi.
"Kegiatan ini diadakan di Payakumbuh tidak hanya untuk mengantisipasi berbagai persoalan, tetapi juga untuk mengajak seluruh masyarakat berperan aktif dalam memberantas masalah sosial, sehingga Payakumbuh bisa menjadi kota yang maju, mandiri, dan berkarakter," sebut Supardi.
Ketua Tim Pelaksana Dinas Sosial, Ismil, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menambah wawasan masyarakat. "Setiap tahun, tema yang diangkat berbeda. Tahun 2024 ini, peserta diberikan pemahaman tentang persoalan LGBT, dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidang ini," jelas Ismil.
Program Penyuluhan Sosial Keliling mengadakan kelas dengan 80 peserta di setiap sesi. Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan 18 kali dengan mengundang masyarakat dari tiap kelurahan di Kota Payakumbuh.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan berbagai permasalahan sosial di Sumatera Barat dapat diatasi, membawa perubahan positif dan peningkatan kualitas hidup bagi seluruh warga. (bi/rel)
Komentar