BUKITTINGGI, binews.id -- Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi menyorot kasus kriminalitas di Payakumbuh yang cenderung dibanding tahun sebelumnya berdasarkan data kepolisian.
Hal tersebut disampaikan Supardi saat menjadi narasumber Pertemuan Filantropi Angkatan II Kota Payakumbuh yang digelar 30 Maret hingga 2 Mei lalu di Bukittinggi.
"Kalau di kategori kota, Payakumbuh berada di bilai rendah. Yakni nomor lima dari total tujuh kota di Sumbar," ujarnya.
Baca Juga
- 7 Fraksi DPRD Dharmasraya Sampaikan Tanggapan atas Pandangan Bupati Terkait Dua Ranperda Inisiatif
- DPRD Kabupaten Dharmasraya Hadiri Pelepasan Distribusi Logistik Pilkada Serentak Nasional 2024
- Kunjungan Kerja Pengadilan Tinggi dan Ramah Tamah dengan Pemkab Pasaman
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Dukung Program Pemenuhan Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja di Padang
- Eka Hariani Sandra Jadi Perempuan Pertama Wakil Ketua DPRD Pasaman
Persoalan lainnya di Payakumbuh, urai Supardi, yakni tingginya tingkat pengangguran. Payakumbuh berada di nomor tiga dengan jumlah pengangguran terbanyak dibanding kota-kota lainnya di Sumbar.
Selain itu, permasalah judi online juga sudah mengkhawatirkan karena telah menjadi candu. Banyak mahasiswa, termasuk mahasiswa asal Payakumbuh yang tersangkut biaya pendidikan karena judi online.
Bahkan berdasarkan data pemerintah pusat, penggunaan narkoba di area pedesaan, Sumbar tergolong daerah terbanyak dan itu tertinggi ada di Payakumbuh. Belum lagi maraknya anak sekolah menghirup lem. Padahal, menurut Supardi dampaknya lebih cepat merusak ketimbang narkoba. (bi/rel)
Komentar