DPRD Sumbar Gelar Diskusi Panel Recovery Ekonomi Sumatera Barat terdampak Covid 19

  • Cetak

PADANG, binews.id - Wabah Pandemi Covid 19 tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan , akan tetapi hampir semua sektor kehidupan manusia. yang paling parah terdampak lagi adalah terhadap sektor ekonomi,

Disisi lain , Word Bank memperkirakan pendemi akan membawa ekonomi dunia pada era krisis baru yang lebih parah dari krisis monitor sebelumnya.Hal itu dikatakan oleh Ketua DPRD Sumbar Supardi selaku pembicar dalam Diskusi Panel Recovery Ekonomi Sumbar Dampak Pandemi Covid -19 ,baru -baru ini di DPRD Sumbar .

Lanjut, ia katakan sejak pertama kali diumumkan oleh pemerintah pada bulan Februari 2020 dan sampai hari ini jumlah terinfeksi mencapai 47, 896 dengan korban meninggal dunia sebanyak 2.535 orang .

" Untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan covid 19 tersebut pemerintah telah menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hampir di semua daerah khusus nya di Sumatera Barat,telah dilakukan 3 (tiga) tahap PSBB sesuai dengan PP Nomor 40 tahun 2002 ," ujar dia.

Akibat wabah ini perekonomian masyarakat menjadi lumpuh , sehingga banyak industri besar dan menengah menjadi lumpuh dan tidak beroperasi, apalagi UMKM yang usahanya masih banyak dalam bentuk usaha rumah tangga,

Sehingga banyak anggaran tersedot dari alokasi dana APBN dan APBD untuk penanganan covid 19 bagi masyarakat yang terdapak .

Sementara itu, APBD Provinsi Sumatera Barat sendiri sudah melakukan refocusing sebanyak 2 (dua) kali dengan melakukan resposisi anggaran yang mencapai 507 milyar untuk penanganan covid -19 .Dan rencana pemerintah kembali akan melakukan refocusing tahap 3.

Menyikapi kondisi perekonomian masyarakat yang terjadi saat ini, maka kami dari DPRD Provinsi Sumbar sengaja melakukan diskusi panel ini untuk mencarikan bagaimana solusi dan upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah kembali roda perekonomian di Sumatera Barat. Kita tau, perekonomian Sumatera Barat, ini di dukung oleh UMKM , sedangkan usaha menengah dan besar jumlah nya sangat sedikit .

Oleh sebab itu fokus kita adalah bagaiman mengerakan kembali UMKM untuk berproduksi," kata Afrizal

Salah satu usulan yang kami apunngkan adalah, mengalokasi kan anggaran pada APBD Provinsi Sumbar pada tahap awal sebesar Rp 10 Miliyar , Dana tersebut nanti di titipkan di per bankan atau melalui kerja sama pengelolaan dengan sektor perbankan . Bagi UMKM yang membutuhkan dana untuk modal kerja dengan modal lunak .

Dengan dana sebesar Rp 10 Miliyar tersebut, akan bisa membantu pemodalan sebanyak 5.000- 7.500 UMKM di Sumatera Barat

Disamping mengalokasikan anggaran dari APBD Provinsi Sumbar, kita nanti juga meminta kepada Gubernur untuk membangun komunikasi dengan Bupati/ Walikota se Sumbar untuk melakukan gerakan yang sama, yaitu mengalokasikan anggaran dari APBD masing -masing sebagai bantuan permodalan bagi UMKM," ujar Supardi

Turut hadir dalam diskusi tersebut, Ketua DPRD Sumbar Supardi sebagai pembicara, Ketua OJK, Pimpinan Cabang BI, direksi Bank Nagari.dengan moderator Arkadius, Afrizal . (DW)

Editor: BiNews

Komentar

Berita Terbaru