PADANG binews.id -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengingatkan masyarakat untuk tidak merespons pesan di media sosial facebook, dari akun fanpage (halaman) penipuan yang dibuat persis seperti fanpage resmi Gubernur Sumbar. Beberapa perbedaan antara kedua akun tersebut perlu diketahui agar masyarakat tidak menjadi korban penipuan.
"Terdapat akun fanpage gadungan yang menggunakan foto profil seperti foto yang saya gunakan di fanpage resmi saya. Mohon berhati-hati, sebab sudah ada beberapa pengaduan dari masyarakat, yang menerima pesan dari akun tersebut terkait bantuan untuk musala. Itu jelas modus penipuan, jadi mohon abaikan saja," ucap Gubernur Mahyeldi.
Secara rinci, Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar, Mursalim, menyebutkan bahwa masyarakat sangat perlu berhati-hati dalam melihat akun fanpage palsu tersebut. Sebab, foto profil yang digunakan serta kegiatan yang diposting, sama persis dengan yang dipasang di akun resmi Gubernur Sumbar.
Baca Juga
- Gubernur Mahyeldi Apresiasi Peran NU untuk Pembangunan Daerah
- Gubernur Mahyeldi : Lulusan PKN II Harus Menjadi Motor Peningkatan Kinerja Instansi
- Intens Bicarakan Ekonomi Syariah, Gubernur Mahyeldi Sambut Kunjungan Rombongan dari Satun Thailand
- Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Sumatera Barat Lampaui Rekor Sebelum Pandemi
- Pemprov Sumbar Raih Dua Penghargaan Prestisius dari Kemendagri di IGA 2024
"Nama akun fanpagenya sama, yaitu Mahyeldi Ansharullah. Masyarakat harus berhati-hati. Untuk akun resmi Gubernur itu, tandanya pada biografil profil tertulis Politikus dan Gubernur Sumatera Barat 2021-2024. Jumlah pengikutnya 38 ribu pengikut. Sementara akun dengan modus penipuan itu jumlah pengikutnya 5 ribu," ucap Mursalim.
Mursalim menyebutkan, pihaknya saat ini juga telah berkoordinasi dengan beberapa lembaga terkait untuk menindaklanjuti keberadaan akun palsu yang mengatasnamakan Gubernur Sumbar tersebut. Sebab, keberadaannya telah menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.
"Sesuai arahan Gubernur, sekarang sudah kita komunikasikan dengan lembaga dan aparatur berwenang, untuk mengejar siapa di balik akun palsu tersebut," ucap Mursalim menutup. (adpsb/isq)
Komentar