BUKITTINGGI - Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, hadiri serta memberi paparan tentang upaya pelestarian warisan budaya pada seminar Pelestarian Warisan Budaya yang digelar oleh Kemendikbudristek Dirjen Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Provinsi Sumatra Barat.
Kegiatan itu digelar , di Hotel Novotel, Rabu (30/08) dan Kamis (31/08).
Keterangan Kasubag Umum, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Provinsi Sumatra Barat, Fauzan Amril, mengatakan , seminar ini diikuti 60 orang dari pengurusan cagar budaya, organisasi, lembaga, dan dinas terkait yang ada di Kota Bukittinggi.
Baca Juga
- Keluarga Alumni SMA 6 Padang (Kasmansix) Gelar Rapat Kerja dan Family Gathering di Bukittinggi
- Wawako Marfendi Irup Upacara HUT Korpri ke 53 dan Hut PGRI ke 79 Tahun 2024
- Pemko dan DPRD Bukittinggi Sepakati Tiga Ranperda Menjadi Perda
- Pemko Bukittinggi Cek Kualitas Beras Bantuan Pangan Desember 2024
- TP PKK Lima Puluh Kota Gelar Pelatihan Public Speaking Bagi 79 Ketua PKK Nagari
Seminar ini mengangkat tema "Memahami Ulang Urgensi Pelestarian Warisan Budaya di Kota Bukittinggi".
"Kami berharap pemerintah Kota Bukittinggi untuk tetap mejaga cagar budaya salah satunya bangunan kolonial yang berada di Bukittinggi.Dngan adanya cagar budaya menjadi menambah daya tarik kota untuk wisatawan berkunjung ke Kota Bukittinggi," harapnya
Sementara Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dalam paparannya menyampaikan, pemerintah kota Bukittinggi terus berupaya menciptakan Bukittinggi Hebat Berlandaskan Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah".
Salah satu dari tujuh misi yang diusung, hebat dalam sektor kepariwisataan, seni budaya dan olahraga.
"Kita di Bukittinggi akan terus berupaya, bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan berkembangnya seni budaya berbasis ABS-SBK dapat terwujudnya Kota Bukittinggi sebagai destinasi wisata Inovatif. Apalagi didukung dengan cagar budaya yang ada," jelasnya.
Wako juga mengungkapkan, Pemko Kota Bukittinggi sudah bangun beberapa kebijakan pelestarian warisan budaya Kota Bukittinggi dengan melakukan penyusunan Regulasi (Perda Pelestarian Cagar Budaya dan Perda Pemajuan Kebudayaan), mengembangkan kurikulum muatan lokal yang berorientasi ABS-SBK (PKBAM), mengembalikan pakaian tradisional untuk dipakai dalam satu hari oleh kalangan ASN, serta siswa siswi dari PAUD sampai SMP, meningkatkan pelestarian warisan budaya benda (cagar budaya) dengan melakukan pendataan, penetapan dan pelindungan, meningkatkan pelestarian warisan budaya benda Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dengan melakukan pendataan (dokumentasi), pencatatan serta pembinaan serta optimalisasi fungsi Museum sebagai pusat Penelitian, Edukasi dan Rekreasi, ungkap Wako Erman Safar.
(Ma)
Komentar