Warga Sipora Mentawai Keluhkan Kelangkaan BBBM, Pihak SPBU Sebut Ini Alasannya...

  • Cetak

MENTAWAI, binews.id --Masyarakat di Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, sedang resah dan mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebelumnya juga terjadi di pulau Siberut Utara terjadi kelangkaan minyak pertalite sejak Rabu (26/7/2023) hingga hari ini.

Menurut Admin SPBU, Desi, BBM habis akibat dua kapal jasa transportir BBM tidak beroperasi. Satu dari dua kapal tidak beroperasi disebabkan terjangan badai pada Jumat, 14 Juli 2023 lalu.

"Terjadi nya kelangkaan minyak dikabarkan karena beberapa hari lalu kapal pengangkut BBM milik salah satu pengusaha minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai, PT Sumber Alam Sejahtera Indah Km 2 mengalami rusak akibat diterjang ombak saat cuaca ekstrim.

Baca Juga

Sehingga Kapal pembawa bahan bakar minyak (BBM) tujuan Kepulauan Mentawai dilaporkan diseret ombak hingga terdampar di bibir Pantai Padang," katanya.

Terjadinya kelangkaan BBM di Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat menyulitkan masyarakat. Kelangkaan yang luar biasa ini dan dengan kondisi saat ini tentunya sangat menghambat aktivitas warga.

"Dan satu kapal juga tengah menunggu izin berlayar setelah Docking di Bengkulu," ujar Desi di Kantor SPBU Kompak PT. Sumber Alam Sejahtera Indah, Jl Raya Tuapejat Kilometer dua, Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kamis, (27/07/2023).

Menurut informasi dari pihak SPBU bahwa kebutuhan minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai semakin tinggi. Dalam satu hari saja bisa habis 4 ton khusus pengisian kendaraan jenis motor. sehingganya untuk 7 ton BBM saja bisa habis dalam 2 hari, ujar Desi Admin SPBU

Desi menyebutkan, kebutuhan minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai tinggi sekali baru baru ini, sehingga minyak bisa habis dalam dua atau tiga hari sekali masuk di SPBU.

Sekarang memang kita akui, memang terkendala pada akses distribusi. Dua unit kapal milik kita sedang Dokking di Bengkulu dan saat ini menunggu izin Berlayar dari Syahbandar. Kalau ini sudah normal dipastikan kelangkaan BBM dapat diatasi, ungkap Desi.

Ia menambakan pendistribusian BBM dilakukan sesuai prosedur dan aturannya. Tidak ada BBM yang dibagikan kepada warga dengan sembarangan. Khususnya kepada nelayan tetap berpatokan pada aturan yang ada.

Dan kuotanya pun sesuai yang dibutuhkan, terang Desi.Ia juga menyampaikan, bahwa kebutuhan minyak yang saat ini terkendala bukan berarti kelalaian pihak SPBU, namun minyak memang habis tersalurkan kepada masyarakat termasuk adanya kendala dengan kapal yang saat ini masih dalam proses izin berlayar. (Jay)

Komentar

Berita Terbaru