SOLOK SELATAN, binews.id -- Setidaknya lima ribu butir durian dinikmati masyarakat selama lima hari penyelenggaraan Festival Durian 2022 di Desa Wisata Agro, Kampung Durian Pulau Mutiara, Nagari Lubuak Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan.
Dibuka sejak 24 September 2022 lalu, festival ini dimeriahkan tradisi maambang durian, lomba cita rasa durian yang diikuti lebih dari 400 varian durian dari tujuh kecamatan di Solok Selatan, bazar berbagai produk olahan durian, makan durian gratis sepuasnya, hingga arung jeram dan camping ground.
Festival semakin semarak pada penutupan yang dihadiri Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Kamis (29/9/22). Pasalnya Wagub Audy berjanji menggandakan hadiah bagi pemenang lomba cita rasa durian, maupun produk hasil olahan durian.
Baca Juga
- Agar Terhindar Dari Bencana, Ketua DPRD Sumbar Supardi Ajak Ramaikan Masjid Dengan Kegiatan Positif
- Dampingi Wagub Sumbar Safari Tim Ramadhan, Bupati Sabar AS Kunjungi Masjid Maulana Seikh Daud
- Buka Rakerda Gerakan Pramuka Sumbar, Wagub Audy: Dibutuhkan Terobosan Baru dalam Rangka Peningkatan Kinerja Organisasi
- Masjid Raya Asy Syura DPRD Provinsi Sumbar Diresmikan, Ketua DPRD Supardi: Dilengkapi Pustaka Digital dan Manual dengan 2 Ribu Judul Buku
- Wagub Sumbar Sambangi Kementerian PUPR untuk Perjuangkan Pembangunan Infrastruktur Strategis Daerah
"Ini mungkin satu-satunnya festival durian di Sumatera Barat, Hadiah uang saya kali dua supaya tahun depan semakin semangat mengikuti lomba durian," kata Wagub Audy.
Menurut Wagub, menyambut Visit Beautiful West Sumatera 2023, tentunya festival durian akan menjadi salah satu daya tarik yang mampu meningkatkan kunjungan wisata ke Sumatera Barat. Ia menegaskan agar festival ini didorong agar terdaftar dalam Kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun depan.
"Jangan hanya masuk kalender event Sumbar, tapi kita upayakan masuk dalam KEN. Seperti festival Rang Solok Baralek Gadang, supaya disupport juga oleh kalender wisata nasional," lanjut Wagub.
Untuk meningkatkan brand Solok Selatan sebagai penghasil durian, Ia juga menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Solok Selatan segera mematenkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai kampung durian, sembari terus melakukan riset pembibitan untuk menghasilkan durian-durian terbaik.
Sementara itu, Bupati Solok Selatan Khairunas, menyampaikan festival yang sudah terselenggara untuk kedua kali nya ini, merupakan sarana kolaborasi antara hiburan, edukasi, pariwisata dan ekonomi. Melalui festival, kata Khairunas lagi, akan dapat memperkenalkan berbagai jenis durian yang ada di Solok Selatan ke masyarakat lokal maupun nasional.
"Hal ini merupakan bentuk komitmen kita untuk hadir di tengah-tengah masyarakat. Karena ini merupakan salah satu bentuk upaya menggeliatkan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan UMKM," tutur Bupati Solok Selatan itu. (*/bi)
Editor: BiNews
Komentar